Sabtu, 11 April 2015

Upacara Mecaru untuk Harmonisasi Manusia dengan Lingkungan

Banten Caru
Agama Hindu adalah agama rasa, ketika merasakan keadaan kurang nyaman atau tidak baik, umat Hindu kerapkali melaksanakan Upacara mecaru.
Upacara Mecaru atau yang disebut juga dengan Butha Yadnya adalah suatu upacara untuk menjaga atau mengharmoniskan hubungan antara Manusia dengan alam sekitarnya.
Caru dalam bahasa kawi artinya "kurban". Mecaru artinya menghaturkan kurban untuk mengharmoniskan alam sekitarnya. Mecaru merupakan upacara kurban yang bertujuan mengharmoniskan bhuana agung dan bhuana alit, agar menjadi baik, indah, dan lestari.

Upacar Mecaru ini pun dilaksanakan dalam berbagai waktu, misalkan Mecaru saat membangun dan menempati rumah baru. Ada beberapa rentetan upacaranya seperti nyapuh pundukan, ngeruwak (membuat jalan untuk masuk ke rumah), mecaru negteg, baru kemudian pemilik atau penghuninya masuk pekarangan baru.
Begitu pula jika hendak memasuki atau menempati rumah baru yang sudah ada, hendaknya juga dibuatkan pecaruan, menghaturkan sesajen untuk nyomiang (mendamaikan) si penghuni  rumah dan alam sekitarnya.

"Pecaruan sendiri merupakan penyucian atau pemarisudha Bhuta Kala dan segala kotoran, berharap semoga semuanya sirna dan menjadi suci kembali."

banten Caru
Mecaru juga dilaksanaka pada hari Pengrupukan, yaitu tepatnya sehari menjelang hari Raya Nyepi, yang sering disebut Tawur Kesanga.
Pada waktu sasih kesanga atau bulan ke-9, umat Hindhu di Bali melaksanakan upacara Mecaru/Buta Yadnya, yang diadakan di perempatan jalan dan lingkungan rumah masing masing.

Ada pun Upacara Pecaruan yang dilakukan di masing masing rumah, berisikan nasi manca warna (lima warna), berisi ayam berumbun (ayam berbulu warna warni), di sertai tetabuhan arak berem. Permohonan ini ditujukan kepada Sang Bhuta Raja, Bhuta Kala, dan Bhatara  Kala, agar mereka tidak mengganggu umat manusia. Adapun Bhuta Yadnya secara hakekat merawat lima unsur alam yang disebut Panca Mahabhuta.
Kalau ke lima unsur alam ini berfungsi secara alami maka dari kelima unsur itulah lahir tumbuh tumbuhan, yang seperti kita ketahui bahwa tumbuh tumbuhanlah sebagai bahan dasar makanan hewan dan manusia.
Kalau keharmonisan kelima unsur alam itu terganggu maka fungsinya pun juga akan terganggu.

Upacara Mecaru ini berfungsi untuk menanamkan nilai nilai luhur dan spiritual kepada umat manusia agar selalu menjaga keharmonisan alam,  lingkungan beserta segenap isinya. Makna upacara Mecaru ini adalah kewajiban manusia merawat alam dan lingkungan beserta isinya.

prosesi Mecaru
Pada saat karya Piodalan di Pura atau Merajan/sanggah selalu di laksanakan upacara Mecaru, yang bertujuan untuk mensucikan tempat dan segala perlengakapan yang ada di areal Pura atau Merajan. Itu namanya caru Piodalan, jika mecaru dilakukan di luar piodalan, itu biasanya caru khusus.
Demikian sekilas penjelasan tentang Upacar Mecaru yang dilaksanakn Umat Hindhu di Bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar