Kamis, 16 April 2015

Peluang usaha Rumahan untuk Ibu Rumah Tangga

aneka kue kering

Berbicara masalah keuangan dalam rumah tangga, terutama keluarga menengah kebawah yang mempunyai sumber penghasilan pas pasan, memang rumit saat ini apalagi dalam sebuah keluarga yang menjadi sumber penghasilan hanya seorang misalkan si Bapak yang bekerja, sedangkan si Ibu diam di rumah mengurus anak dan rumah.

Menghadapi perekonomian Indonesia saat ini memang memusingkan yang lagi morat marit, dengan kebijakan Pemerintah saat ini dengan naiknya harga BBM yang sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga harga sembako di pasaran. Apabila pendapatan keluarga tidak seimbang antar pemasukan dan pengeluaran yang lebih besar......tentu bikin pusing kan.
Kalau saja misalkan para Ibuk ibuk di rumah yang tidak bekerja mau sedikit kreatif dan berusaha, tentu ini bisa sedikit meringankan beban keuangan dalam rumah tangga.

Banyak sekali sebenarnya usaha yang bisa di lakukan atau di kerjakan oleh ibuk ibuk rumah tangga, misalkan membuat kue atau camilan, atau olahan makanan lainya yang bisa dijual atau dititipkan di warung warung sekitar rumah.

Produksi aneka kue kering misalnya.

kue kering gurih
Usaha atau bisnis produksi aneka kue kering, bisa di jadikan alternatif usaha untuk ibu ibu yang memiliki bakat atau hoby membuat kue. 
Melihat kebiasaan orang Indonesia yang cendrung belanja atau membeli kue kering untuk camilan atau sajian tamu di rumah, sehingga bisnis atau usaha kue kering tidak ada matinya, mengingat kebanyakan orang butuh camilan. Apalagi di saat menjelang hari raya tiba seperti Idul Fitri misalnya, orderan atau pesanan akan aneka kue bisa membanjir. Nah ini bisa menjadi peluang usaha yang sangat potensial.

Aneka Kripik.

kripik singkong
Bahan baku untuk membuat Usaha Kripik banyak sekali sebenarnya di Tanah Air kita yang kaya dengan hasil kebunnya, seperti singkong, Ketela Rambat, Pisang dan banyak sekali kalau kita mau sedikit kreatif.

Misalnya Kripik Singkong.....bahan bakunya mudah di dapatkan, gak perlu kita blusukan ke desa desa untuk mencari bahan baku yang satu ini, kita cukup pergi ke pasar tradisional saja sudah bisa menemukan bahan baku ini dan cukup murah.
Kripik singkong ini bisa kita buat pariasi rasa, seperti rasa asin, rasa manis, pedes manis yang enak, bisa rasa balado dll.


Untuk pemasaran hasil produksi atau hasil olahan, anda bisa jual ke warung warung dengan sistim jual putus atau kebanyakan sistim nitip, berapa laku itu yang akan di bayar oleh pemilik warung setelah di potong komisi. 

kripik pisang

aneka kripik gurih

Sabtu, 11 April 2015

Upacara Mecaru untuk Harmonisasi Manusia dengan Lingkungan

Banten Caru
Agama Hindu adalah agama rasa, ketika merasakan keadaan kurang nyaman atau tidak baik, umat Hindu kerapkali melaksanakan Upacara mecaru.
Upacara Mecaru atau yang disebut juga dengan Butha Yadnya adalah suatu upacara untuk menjaga atau mengharmoniskan hubungan antara Manusia dengan alam sekitarnya.
Caru dalam bahasa kawi artinya "kurban". Mecaru artinya menghaturkan kurban untuk mengharmoniskan alam sekitarnya. Mecaru merupakan upacara kurban yang bertujuan mengharmoniskan bhuana agung dan bhuana alit, agar menjadi baik, indah, dan lestari.

Upacar Mecaru ini pun dilaksanakan dalam berbagai waktu, misalkan Mecaru saat membangun dan menempati rumah baru. Ada beberapa rentetan upacaranya seperti nyapuh pundukan, ngeruwak (membuat jalan untuk masuk ke rumah), mecaru negteg, baru kemudian pemilik atau penghuninya masuk pekarangan baru.
Begitu pula jika hendak memasuki atau menempati rumah baru yang sudah ada, hendaknya juga dibuatkan pecaruan, menghaturkan sesajen untuk nyomiang (mendamaikan) si penghuni  rumah dan alam sekitarnya.

"Pecaruan sendiri merupakan penyucian atau pemarisudha Bhuta Kala dan segala kotoran, berharap semoga semuanya sirna dan menjadi suci kembali."

banten Caru
Mecaru juga dilaksanaka pada hari Pengrupukan, yaitu tepatnya sehari menjelang hari Raya Nyepi, yang sering disebut Tawur Kesanga.
Pada waktu sasih kesanga atau bulan ke-9, umat Hindhu di Bali melaksanakan upacara Mecaru/Buta Yadnya, yang diadakan di perempatan jalan dan lingkungan rumah masing masing.

Ada pun Upacara Pecaruan yang dilakukan di masing masing rumah, berisikan nasi manca warna (lima warna), berisi ayam berumbun (ayam berbulu warna warni), di sertai tetabuhan arak berem. Permohonan ini ditujukan kepada Sang Bhuta Raja, Bhuta Kala, dan Bhatara  Kala, agar mereka tidak mengganggu umat manusia. Adapun Bhuta Yadnya secara hakekat merawat lima unsur alam yang disebut Panca Mahabhuta.
Kalau ke lima unsur alam ini berfungsi secara alami maka dari kelima unsur itulah lahir tumbuh tumbuhan, yang seperti kita ketahui bahwa tumbuh tumbuhanlah sebagai bahan dasar makanan hewan dan manusia.
Kalau keharmonisan kelima unsur alam itu terganggu maka fungsinya pun juga akan terganggu.

Upacara Mecaru ini berfungsi untuk menanamkan nilai nilai luhur dan spiritual kepada umat manusia agar selalu menjaga keharmonisan alam,  lingkungan beserta segenap isinya. Makna upacara Mecaru ini adalah kewajiban manusia merawat alam dan lingkungan beserta isinya.

prosesi Mecaru
Pada saat karya Piodalan di Pura atau Merajan/sanggah selalu di laksanakan upacara Mecaru, yang bertujuan untuk mensucikan tempat dan segala perlengakapan yang ada di areal Pura atau Merajan. Itu namanya caru Piodalan, jika mecaru dilakukan di luar piodalan, itu biasanya caru khusus.
Demikian sekilas penjelasan tentang Upacar Mecaru yang dilaksanakn Umat Hindhu di Bali.

Senin, 06 April 2015

Saat Hamil mengkonsumsi Asparagus cegah Bayi Cacat.

Asparagus
Asparagus dikenal sebagai salah satu sayuran bergengsi dengan harga relatif mahal.
Masuknya Asparagus sebagai sayuran papan atas karena Asparagus sudah terbukti memberikan berbagai macam manfaat bagi tubuh kita.
Bahan yang dikenal sering dibuat Sup ini, mengandung Antioksidan, Asam amino glumatat, glisin dan sistein dalam asparagus berperan sebagai prekursor glutation. Glutation merupakan antioksidan enzimatik dalam tubuh yang berperan menghambat radikal bebas yang merupakan penyebab proses penuaan.
Selain itu asparagus juga mengandung vitamin A, C, seng,  dan mangan.
Asparagus juga mencegah penyakit kanker, dan juga penyakit jantung. Kandungan asam folat dan vitamin B dalam asparagus, berperan penting dalam metabolisme sel jantung dan pembuluh darah. Asparagus sangat baik bagi ibu hamil. Mengkonsumsi asparagus pada masa hamil dapat mencegah bayi lahir cacat.
(sumber : dr. Wayan Sutadarma)


sayur Asparagus
Berbagai macam olahan makanan dapat dibuat dengan bahan utama asparagus. Kita bisa menjumpai asparagus dalam bentuk sayur atau sup. Asparagus juga dapat dicampur dalam pure kentang atau bahan tambahan untuk membuat salad.
Bagi yang senang dengan jus sayuran, maka asparagus dapat ditambahkan bersama sayuran lain sebagai bahan jus.
Untuk mengolah sayuran asparagus, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan diantaranya bagian batang sedikit lebih keras, sehingga memerlukan proses pemasakan yang lebih lama dibanding bagian kuntum atau ujungnya.
Cara memasak dapat dilakukan dengan mengukus biasa atau dimasak dalam microwave selama dua sampai lima menit. Jikan hendak di rebus, ikat asparagus lalu didirikan pada panci yang sudah diberi air dan sedikit garam. Tutup bagian pucuk asparagus dengan aluminium foil dan rebus sekitar lima sampai sepuluh menit atau sampai ujungnya lunak.

Tips memilih asparagus :
* Asparagus yang baik berwarna hijau terang dengan pucuk yang tertutup. Pilih yang ujung pangkalnya tidak kering.
* Pilih batang asparagus dengan ketebalan yang sama sehingga saat di masak akan matang bersamaan.
* Ketebalan tidak  mempengaruhi kualitas. Apabila pucuknya sedikit layu, maka rendam kembali dalam air dingin sehingga akan tampak segar kembali.


Minggu, 05 April 2015

Hari Raya Nyepi

Ogoh-ogoh
Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali diadakan setiap tahun sekali, Nyepi adalah Hari Raya Umat Hindhu di Bali yang diadakan untuk menyambut Tahun Baru Hindhu atau Tahun Baru Saka yang jatuh pada Tilem Kesanga (IX) yang sangat di percayai oleh Umat Hindhu di Bali merupakan hari Penyucian Dewa - Dewa.
Nyepi yang berasal dari kata Sepi yang artinya Sunyi atau Senyap, berbeda dengan perayaan Tahun Baru Masehi, perayaan Tahun Baru Saka diawali dengan melakukan Penyepian, tidak ada aktifitas apapun seperti biasanya, tidak boleh bekerja, tidak boleh bepergian, tidak boleh menghidupkan api atau lampu, termasuk aktifitas pelayanan umum seperti Bandar Udara International Ngurah Rai di tutup satu hari penuh.

Adapun tujuan utama dari Perayaan Hari Raya Nyepi itu sendiri adalah memohon kehadapan Idha Sanghyang  Widhi atau Tuhan Yang Maha Esa, agar segenap isi alam semesta di berikan kesucian.
Adapun rangkaian upacara yang dilakukan sebelum Hari Penyepian meliputi :

Melis atau Melasti

Melasti di Pantai
Melis atau Melasti bertujuan untuk mensucikan atau membersihkan Pratima dan semua peralatan yang ada di Pura seperti Lontrek, Tedung (payung), Tombak dll. Semua Pratima diarak menuju Pantai atau Segara, Danau atau sumber air yang disucikan bagi masyarakat desa yang jauh dari pantai
Acara Melasti ini dilaksanakan 2 hari sebelum puncak hari Nyepi, semua peralatan yang biasa di gunakan di Pura seperti Lontrek, Tedung atau payung, Tombak di bersihkan dari segala leteh atau kekotoran.
Sepulang atau kembali dari Segara atau sumber air suci, semua Pratima dan peralatan lainnya di stanakan di Pure Desa, untuk di berikan upacara atau sesajen, dan pada saat hari Pengerupukan semua Pratima akan dilinggihkan (di tempatkan) kembali ke masing masing Pura.

Tawur Agung dan Pengrupukan.

Sehari sebelum Nyepi tepatnya pada Tilem Kesange masyarakat di Bali melakukan Upacara Pecaruan atau Buta Yadnya di masing masing rumah,  di Perempatan Agung yang bertujuan untuk menetralkan Alam Semesta dari gangguan buta kala (mahluk halus / gaib)

Pawai Ogoh-ogoh
Pada sore harinya masyarakat melakukan Pengrupukan di masing masing rumah atau pekarangan dengan sarana obor dan memukul kentongan atau bahan lainnya seperti drum yang bisa membuat suara gaduh, bertujuan untuk mengusir para buta kala agar kembali ke tempatnya masing masing dan tidak mengganggu anggota keluarga si penghuni rumah.
Dan pada hari Pengrupukan diadakan Pawai Ogoh-ogoh yang diarak keliling Desa, semua bentuk dan model Ogoh-ogoh menyerupai raksasa atau mahluk yang menyeramkan, agar buta kala merasuk ke dalam Ogoh-ogoh, dan selesai diarak Ogoh-ogoh tersebut langsung di bakar.

Puncak Hari Penyepian

Pada hari ini (Nyepi) masyarakat melakukan Tapa Bratha Penyepian, yang meliputi "Amati Geni" (tidak menyalakan Api atau lampu), "Amati Karya" (tidak bekerja atau melakukan aktifitas seperti biasanya), "Amati Lelungaan" (tidak bepergian), dan "Amati Lelanguan" (tidak mendengarkan musik dan hiburan lainnya) pada hari ini suasana bener bener sepi, tenang, terbebas dari suasana hinggar bingar.
Dan bagi masyarakat yang mampu biasanya berpuasa selama sehari semalam mulai dari jam 6 pagi pada hari Nyepi sampai jam 6 pagi esok hari yaitu Ngembak Geni.
Dan Ngembak ini sebagai akhir dari Hari Raya Nyepi dan mulai dengan aktifitas yang baru.